“Jauh lebih sulit membuang buku ketimbang memperolehnya.” – Hlm. 9
“Aspirasi sastra mereka tak ubahnya kampanye politik, atau tepatnya taktik militer, yang dikerahkan untuk merobohkan tembok-tembok ketidakterkenalan, penghalang tak tertembus yang cuma bisa diatasi oleh segelintir orang untuk mencapai status terpandang” – Hlm. 15
“Dunia orang hidup berisi cukup keajaiban dan misteri sebagaimana adanya-keajaiban dan misteri yang menindaki perasaan dan pemikiran kita dengan cara-cara yang begitu tak terjelaskan sampai-sampai nyaris membenarkan konsepsi tentang hidup sebagai suatu kondisi kena sirep.” – Hlm. 22
“Membangun perpustakaan adalah mencipta kehidupan. Perpustakaan tak pernah menjadi kumpulan acak buku-buku belaka.” – Hlm 26
“Yang saya inginkan adalah memiliki buku terjangkau dengan kondisi sebaik mungkin, kalau tidak saya gelisah.” – Hlm. 28
“Kalau boleh saya pinjam separuh kalimat Borges: perpustakaan adalah pintu memasuki waktu.” – Hlm. 31
“Aku sanggamai tiap-tiap buku, dan kalau belum ada bekasnya, berarti belum orgasme.” – Hlm. 32
“Saya mengeluhkan waktu buat membaca yang terlalu sedikit.” – Hlm. 33
“Barangkali Anda sadar bahwa apabila kita membaca dengan menggumam, kita mengeluarkan bunyi-bunyian abjad dengan frekuensi yang tak terdengar.” – Hlm. 41
“… sebab bagi seorang pecinta buku membayangkan kebakaran saja ibarat menghanguskan mimpi jadi abu.” – Hlm. 45
“Hubungan yang dijalin manusia dengan benda awet yang sanggup bertahan satu, dua, bahkan dua puluh abad ini, dan dengan demikian mengalahkan bulir-bulir pasir waktu, tak pernah berlangsung lugu. Panggilan hidup manusia menjadi terikat pada bubur kayu lunak yang tak terhancurkan ini.” – Hlm. 58
Ps:
Again, saya cuma mau bilang buku ini luar biasa. A must read buat pecinta buku. Buku yang semakin dibaca berulang, semakin kamu dihantuinya.